Komplek Perumahan |
Seorang klien saya membeli rumah seharga 80 juta rupiah, setahun kemudian rumahnya tersebut ada yang berani membeli seharga 100 juta, dan ternyata saat itu rumah untuk type sejenis sudah seharga 110 juta, jelas saja selain karena masih sayang namun juga bisa menghasilkan passive income rumah tersebut tidak dia jual. Itulah investasi properti, investasi yang nilainya selalu naik setiap tahunnya, karena Tuhan tidak membuat bumi ini semakin luas, namun kebutuhan makhluk atas tempat tinggal semakin meningkat.
Saya sendiri, setahun silam membeli tanah kavling seharga 25 juta rupiah per-kavling, saat ini sudah ada yang berani menawar 60 juta rupiah, fantastis bukan..? Bagaimana trik dan tipsnya..?
Ada lagi kisah nyata dari seorang blogger (http://hadidalaydrus.blogspot.com), "Tahun 2008, gw iseng2 nemenin nyokap nawar harga tanah skitar 1,200 Ha disebelah bangunan Gramedia Depok. Waktu itu si pemilik tanah mengajukan harga skitar Rp 10 juta per m2 , so kasarnya total harga tanah dengan luas 1,200 Ha yg terletak dipinggir jalan raya Margonda yg berada diantara Gramedia Depok dan Margo City depok berhargaRp 12 Milyar. Tapi 3 hari yg lalu gw ngelewatin Margonda n gue liat itu tanah udah jadi tempat parker tambahannya Gramedia Depok. Langsung aja gue telfon yg punya tanah iseng2 nanyain dilepas dgn harga berapa ke si Gramedia. Ternyata dia lepas dgn hargaRp 12.5 juta per m2 so itu si yg punya tanah dapet fresh money skitarRp 15 Milyar. Asik kan cuman nunggu 2 tahun aja bisa dapet tambahan 3 Milyar"
Menurut seorang investor properti kenamaan, faktor terpenting dalam investasi properti adalah lokasi dan lokasi dan lokasi. Hal ini benar sekali, karena bila properti anda terletak di lokasi yang strategis, maka nilai jualnya (capital gain) akan dengan cepat menanjak, walaupun anda tidak mendapatkan passive income, keuntungan yang bakal diraup selalu berada didepan mata.
Ada beberapa faktor yang menentukan nilai sebuah lokasi, diantaranya :
Ada beberapa faktor yang menentukan nilai sebuah lokasi, diantaranya :
- Dekat dengan pusat kota.
- Tersedia utilitas kota seperti air bersih, listrik, jaringan telepon dan lebih bagus lagi akses internet.
- Kemudahan aksesibilitas (pencapaian).
- Tidak jauh dari sarana penunjang, seperti layanan perbankan, rumah sakit, supermarket/pasar dan sarana pendidikan serta rekreasi.
- Berada di lingkungan yang aman dan kondusif.
Perlu diingat, bila kita membeli properti di lokasi yang seperti diatas, sudah bisa diramalkan kalau harganya lebih mahal dibanding lokasi lainnya. Karena biasanya peminatnya juga banyak dan tidak sebanding dengan properti yang tersedia.
Kendati demikian, ada trik lain yang lebih mudah bagi anda yang berminat invest dibidang properti namun memiliki dana terbatas, yaitu dengan cara membeli di lokasi yang masih dalam tahap pengembangan. Meskipun saat anda membeli lahan tersebut masih jauh dari fasilitas diatas, namun berdasarkan perencanaan tata ruang kota, nantinya akan dibangun berbagai fasilitas dan sarana di dekat lokasi tersebut. Hal ini tentunya akan sangat membantu, karena selain harganya lebih murah, kelak anda akan memperoleh keuntungan yang berlipat disebabkan kenaikan nilai properti tesebut, tentunya saat sarana dan fasilitas sudah dibangun.
Sebenarnya, ada trik bagus untuk menilai sebuah lokasi tanpa harus bersusah payah memikirkan, yaitu dengan jalan membeli kepada pengembang. Karena biasanya para pengembang (developer) sudah mengenal dengan rencana tata ruang kota dan merekapun tidak mau mengambil risiko dengan membangun perumahan di lokasi yang mati (tidak berkembang). Para pengembang sudah memikirkan bagaimana jika pemasaran perumahan yang mereka kembangkan berjalan lambat mereka akan tetap diuntungkan, disebabkan nilai lahan mereka yang terus meningkat.
0 komentar:
Posting Komentar